Kamis, 03 September 2009

PR Buat SBY

TKI dicambuk...Pemerintah...??...TKW diperkosa...Pemerintah...??..Mahasiswa pinter dibunuh...Pemerintah...??...Atlit dan Artis berprestasi diluar Negeri mengharumkan nama Bangsa....Pemerintah....??....Pulau dirampas...Pemerintah...??...Daerah Perbatasan jadi sasaran.....Pemerintah....???Hasil laut dicuri...Pemerintah...??...Budaya dipinjam tanpa ijin...Pemerintah...??...Masih banyak lagi...Pemerintah...Bisa Nggak...?
KASUS (1)
Kartika Sari Dewi Shukarno Dicambuk Setelah Puasa
Vina Ramitha
(timesonline)

INILAH.COM, Sungai Siput - Otoritas Malaysia akhirnya menjelaskan alasan penundaan hukuman cambuk untuk Kartika Sari Dewi Shukarno. Mereka rupanya tak ingin mengeksekusi seseorang ketika bulan Ramadhan.

(2) Riyadh - Penyiksaan TKW di Arab Saudi ikut menjadi keprihatinan dunia internasional. Human Rights Watch (HRW) menuntut pemerintah Arab Saudi membatalkan keputusan pengadilan yang mencabut hukuman terhadap majikan Nour Miyati, seorang TKW asal Indonesia.
Nour Miyati disiksa majikannya sampai harus diamputasi jari-jari kaki dan tangannya karena membusuk. Mirisnya, Nour hanya diberikan kompensasi 2.500 riyal atau sekitar Rp 6,2 juta. HRW yang berbasis di New York, AS, meminta pengadilan banding untuk menuntut hukuman penjara dan kompensasi yang layak untuk Nour. Pengadilan memutus majikan pria Nour tidak bersalah. Sementara majikan perempuannya dihukum 35 kali cambuk. Namun belakangan, semua hukuman untuk majikan Nour, dibatalkan. "Ini bisa memberi preseden bagi para majikan TKW, kalau mereka bisa menyiksa tanpa harus takut dihukum," kata peneliti senior Divisi Hak Perempuan HRW, Nisha Varia, dalam rilis kepada detikcom, Kamis (22/5/2008). Nour kepada HRW mengaku dipukuli majikannya setiap hari. Dia bekerja seharian tanpa dibayar. Mereka menahan paspor Nour, memukulinya sampai rontok gigi. Nour mencoba kabur namun ketahuan. Akibatnya fatal, Nour dikurung tanpa makanan. Dia dibawa ke rumah sakit Riyadh pada Maret 2005 karena pembusukan jari kaki dan tangan, kurang gizi, dan luka-luka fisik. Namun karena terlambat dibawa ke rumah sakit, jari-jarinya terpaksa diamputasi. "Nour Miyati tidak hanya menderita akibat penyiksaan oleh majikannya, tapi juga dari proses peradilan yang tidak berpihak selama 3 tahun ini," kata Varia. Nour malah dituntut memberi kesaksian palsu dan divonis 79 cambukan pada April 2006. Riset HRW menunjukkan banyak TKW yang justru malah balik diadili oleh pengadilan dengan tuduhan mencuri, menyantet, atau berzina. "TKW sering diambangkan oleh pengadilan sementara mereka juga dihentikan gajinya. TKW sungguh tidak ada harganya dalam sistem hukum Arab Saudi," pungkasnya. Sekitar 1,5 juta perempuan Indonesia, Sri Langka, Filipina dan lain-lain bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Setiap tahun pemerintah Arab Saudi menerima ribuan laporan eksploitasi buruh migran ini. Namun, hanya sedikit saja kasus yang bisa diselesaikan dengan baik di pengadilan. (fay/nrl)

foto david

(3) YANG BRILIAN YANG TERHILANG (MISTERI TERBUNUHNYA DAVID DI NTU)

Skandal tewasnya David Hartanto Widjaya (22 tahun), seorang peserta Olimpiade Matematika Internasional (IMO) di Mexico adalah salah satu kasus yang tidak sengaja memunculkan fakta bahwa di dunia pendidikan internasional tindakan diskriminasi dan vandalisme Haki peserta didik masih dapat dijumpai. David saat terbunuh adalah Mahasiswa tingkat akhir jurusan Electrical & Electronic Engineering di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Nama David berada di urutan tiga matriks Final Year Project No A3026-081, berjudul "Multiview acquisition from Multi-camera configuration for person adaptive 3D Display". Penelitian ini sangat bernilai tinggi dari sisi iptek dan ekonomisnya.

(4)

Gita Gutawa Juara 1 Festival Musik Internasional di Mesir

Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi remaja Indonesia, Aluna Sagita Gutawa (Gita), meraih juara-I pada The 6th International Nile Children Song Festival (INCSF) yang berlangsung di Kairo, Mesir pada 29 Januari - 3 Februari 2008.vvg

(5)

Terlena

Selama ini Pemerintah RI memang agak terlena dalam menjaga pulau-pulau kecil yang berbatasan dengan negara lain. Sebelum kasus Sipadan-Ligitan muncul, Indonesia selalu meyakini daerah itu tidak memiliki nilai ekonomis. Bahkan diyakini pula tidak mungkin diganggu negara-negara tetangga. Sikap defensif ini terbukti keliru.

Padahal, sekecil apa pun, pulau-pulau itu memiliki arti besar dalam penegakan wilayah kedaulatan negara, dan memengaruhi penentuan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Seusai memenangi Sipadan-Ligitan, misalnya, Malaysia langsung menggunakan kedua pulau itu sebagai batas penentuan ZEE, yaitu batas penguasaan wilayah dan potensi laut sejauh 200 mil dari garis terluar sebuah negara.

Di luar Sipadan-Ligitan dan Blok Ambalat, Indonesia masih punya 88 pulau kecil yang menjadi titik pangkal penentuan batas negara, yang tersebar di Kepulauan Riau, Sangihe Talaud (Sulut), Maluku sebelah barat dan tenggara, Papua, hingga NTT.

Padahal, sampai saat ini belum ada finalisasi mengenai batas wilayah RI dengan negara-negara tetangga, kecuali dengan Australia. Jadi masih diperlukan perundingan lanjutan dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, India, dan Papua Nugini. (Dudung Abdul Muslim-48t)Suara Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkah beri komentar.....
Kata-kata lucu,banyolan, & gaul
Asal jangan!! kata kotor/kasar & SPAM/SAMPAH, Bakal saya hapus tanpa alasan

 

APOLOGIZE....YAA

Sebelumnya saya meminta maaf kepada semua pihak,. dikarenakan tidak semua konten yang saya publikasikan asli buatan saya, maka dari itu saya pastikan mencantumkan link sumber postingan tersebut berasal..,Tujuan saya hanya ingin menyajikan sebuah blog dengan info-info yang mungkin belum pernah diketahui, info-info terkini, dan info-info yang sedang marak dan info yang aneh-aneh.....disini tempatnya----> apabila ada yg tidak puas dan merasa haknya di langgar, harap segera hub saya Via E-mail. Thanks atas kunjungannya *_*

Foto Pengunjung

Tahukah Anda..? Copyright © 2009 WoodMag