INILAH.COM, Denpasar - Bukan sekali ini kekayaan budaya Indonesia diklaim oleh Malaysia. Setelah lagu Rasa Sayange dan reog Ponorogo, kini giliran tarian suci asal Bali, tari Pendet yang diklaim dalam iklan tahun kunjungan wisata Negeri Jiran itu.
"Ini sudah sangat keterlaluan," kata anggota DPD asal Bali, Ida Ayu Agung Mas di Denpasar, Bali, Senin (24/8).
Dia pun meminta pemerintah Indonesia dapat mempertahankan tari Pendet. Bagaimanapun, tari Pendet adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang masyarakat Bali
Ida Ayu menyatakan keprihatinannya dengan iklan Visit Malaysia Year yang memuat cuplikan tari Pendet itu. Apalagi, kasus serupa juga sudah pernah terjadi.
"Tidak hanya Tari Pendet, namun lukisan atau corak batik dan beberapa karya cipta lagu-lagu daerah di Tanah Air juga sempat diklaim milik Malaysia," sesalnya.
Menurut Gurubesar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia, berdasarkan pengamatannya, penari Pendet dalam iklan tersebut memang orang Bali.
"Dua penari yang tampil merupakan alumnus ISI Denpasar yang bernama Lusia dan Wiwik. Sementara pengambilan gambarnya dilakukan Bali Record sekitar dua hingga tiga tahun lalu," jelas Dibia.
Dia juga menyerukan protes agar pemerintah mempertahankan produk kesenian yang ada dengan cara didata dan didaftarkan, sehingga tidak mudah diklaim oleh negara lain.
"Tari Pendet merupakan bagian dari warisan budaya kita. Dalam tarian tersebut menampilkan nilai-nilai seni dan simbol-simbol budaya yang hanya dimiliki oleh tradisi budaya Hindu-Bali," tegasnya. [*/fiq]
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkah beri komentar.....
Kata-kata lucu,banyolan, & gaul
Asal jangan!! kata kotor/kasar & SPAM/SAMPAH, Bakal saya hapus tanpa alasan